Sejarah Peristiwa Pemberontakan Andi Azis (April 1950)
Andi Azis merupakan tokoh yang mendalangi sebuah
pemberontakan yang terjadi di Makassar.
Andi Azis lahir pada tanggal 19 September tahun 1924 di Simpangbinal,
Kabupaten Baru, Sulawesi Selatan. Pemberontakan Andi Azis terjadi di Makassar,
Sulawesi Selatan tanggal 5 April 1950. Andi Azis merupakan seorang mantan
perwira KNIL yang tergabung ke dalam APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia
Serikat). Adapun tujuan daripada pemberontakan Andi Azis adalah untuk
mempertahankan Negara Indonesia Timur (NIT). Pada tanggal 5 April 1950, pasukan
Andi Azis melakukan penyerangan dan menduduki tempat-tempat strategis serta
menawan Panglima Teritorium Indonesia Timur, yaitu Letkol A.J.Mokoginta.
Latar
Belakang dan Jalannya Pemberontakan Andi Azis
Pemberontakan ini
diawali dengan adanya konflik di Sulawesi Selatan yang terjadi pada bulan April
1950. Kekacauan yang terjadi di Makassar berupa demonstrasi dari kelompok
masyarakat yang anti federal, mereka mendesak Negara Indonesia Timur supaya
menggabungkan diri dengan Republik Indonesia. Sedangkan disisi lain yang pro
terhadap federal tetap mendukung adanya negara federal ini. Adanya dualisme
diantara masyarakat Makassar saat itu menyebabkan konflik diantara keduanya.
Untuk menjaga keamanan
di Makassar, pada tanggal 5 April 1950 pemerintah mengutus satu batalion TNI
dari Jawa untuk mengamankan Makassar. Kedatangan TNI ke daerah tersebut
dianggap oleh masyarakat pro federal sebagai sebuah ancaman. Kemudian
masyarakat yang pro federal ini mendirikan sebuah Pasukan Bebas di bawah
pimpinan Andi Azis. Andi Azis beranggapan bahwa masalah kemanan di Sulsel akan
menjadi tanggung jawabnya.Pada April 1950,
pasukan Andi Azis berhasil menyerang markas TNI di Makassar dan berhasil
menawan Letkol Mokoginta.
Jadi dapat disimpulkan
mengenai sebab terjadinya pemberontakan Andi Azis, sebagai berikut:
1. Keamanan Negara Indonesia Timur merupakan
tanggung jawab bekas KNIL, bukan TNI
2. Pro Federal akan tetap mempertahankan
berdirinya NIT
Upaya
Penumpasan Gerakan Andi Azis
Pada tanggal 8 April
1950 pemerintah memerintahkan kepada Andi Azis dengan melaporkan diri ke
Jakarta untuk mempertanggung jawabkan aksi pemberontakannya selama 4x24 jam. Pasukan
yang terlibat dalam pemberontakan tersebut diperintahkan untuk menyerahkan
diri. Tanggal 15 April 1950 Andi Azis melangsungkan kepergiannya ke Jakarta setelah
didesak oleh Sukawati (Presiden Negara NIT). Namun karena keterlambatannya Andi
Azis akhirnya ditangkap dan diadili.
Pasukan TNI yang dipimpin
oleh Mayor H.V Worang terus melanjutkan pendaratannya di Sulawesi Selatan. Pada
tanggal 21 April, pasukan TNI berhasil menguasai Makassar tanpa adanya perlawanan
dari pihak kontra. Namun keamanan yang telah tercipta tersebut tidak
berlangsung lama hal ini disebabkan karena keberadaan anggota KNIL yang
memprovokasi dan berhasil menyulut emosi APRIS pada saat APRIS akan meninggalkan
Makassar. Alhasil bentrokan pun kembali terjadi antara pasukan APRIS dan KNIL.
Pertempuran antra APRIS
dan KNIL terjadi pada tanggal 5 Agustus 1950. Pertempuran antara APRIS dan KNIL
membuat kondisi di wilayah Makassar menjadi menegangkan. Namun pada akhirnya pasukan APRIS berhasil membendung
serangan para tentara KNIL dengan mengepung kantong-kantong militer KNIL di
Makassar.
Pada tanggal 8 Agustus
1950, pimpinan KNIL Jendral Scheffelaar melakukan perundingan dengan pihak TNI yang
pada waktu itu diwakili oleh Alex Kawilarang. Hasil perundingan diantara
keduanya menandakan berakhirnya pertempuran dan pihak KNIL akan keluar dari
Makssar.
Dampak
Pemberontakan Andi Azis
Adapun dampak dari peristiwa
pemberontakan ini tentu mengkibatkan tewasnya korban jiwa diantara kedua belah
pihak. Selain itu, wilayah Makassar berhasil dikuasai kembali oleh pemerintah
RI dengan tertangkapnya Andi Azis dan menyerahnya tentara KNIL di Makassar.
Sejarah Peristiwa Pemberontakan Andi Azis (April 1950)
Reviewed by Rizqi Awan
on
06.14
Rating:
Tidak ada komentar: