Pertempuran 5 Hari di Semarang: Latar Belakang dan Jalannya Pertempuran
Latar
Belakang
Setelah Proklamasi Kemerdekaan rakyat Indonesia
khususnya rakyat Semarang disibukkan dengan upaya pelucutan senjata Jepang,
pelucutan tersebut dilakukan tanpa kekerasan. Namun pelucutan ini justru
menimbulkan perselishan diantara rakyat Semarang dengan tentara Jepang. Pada tanggal
13 Oktober 1945, Tentara Jepang Kidobutai yang bertempat dan bermarkasi di
Jatingaleh menolak untuk menyerahkan senjata sehingga menimbulkan ketegangan
antara pemuda dan tentara Jepang. Tak terkecuali Mayor Kido selaku komandan Kidobutai yang menolak untuk memberikan
senjata kepada para pemuda, meskipun pelucutan senjata dan jaminan hidup Mayor
Kido sebetulnya sudah dijamin oleh Wongsonegoro
(Gubernur Jawa Tengah) bahwa senjata tersebut tidak dipergunakan untuk membunuh
tentara Jepang.
Saat Sekutu mendaratkan pasukannya di Pulau Jawa.
Para pemuda merasa khawatir kalau senjata-senjata yang masih dimiliki oleh
tenatara Jepang akan diserahkan kepada Sekutu sehingga para pemuda bersikeras
untuk memperoleh senjata sebelum Sekutu mendarat di Semarang. Para pemuda
khawatir akan kedatangan Sekutu akan membawa tenata-tenara Belanda yang
tujuannya untuk menjajah Indonesia kembali.
Ketika rakyat Indonesia memindahkan tawanan Jepang menuju ke Bulu, di tengah-tengah proses
perjalanan tentara-tentara Jepang melarikan diri dan bergabung dengan pasukan
Kidobutai laindi bawah pimpinan
Nakamura.
Pada
14 Oktober 1945, pemuda-pemuda yang berada di rumah
sakit Purusara mendapat instruksi untuk mencegat dan memeriksa mobil Jepang
yang melewati rumah sakit tersebut. Para pemuda menyita kendaraan milik
Kempetai dan langsung melucuti senjata mereka. Tanpa diduga, pukul 18.00 WIB, pasukan Jepang yang bersenjatakan
lengkap melancarkan serangan mendadak dan melucuti delapan anggota Polisi
Istimewa yang sedang menjaga sumber air minum bagi warga Kota Semarang yang
bertempat di Reservoir Siranda Candilama. Terdengar kabar bahwa tentara
Jepang telah menebarkan racun ke sumber air minum itu. Rakyat merasa gelisah
dan khawatir karena cadangan air tersebut adalah satu-satunya sumber mata air
di Kota Semarang.
Jalannya
Pertempuran
Setelah mendapat telepon dari pimpinan Pusat Rumah
Sakit Rakyat dr. Karyadi selaku Kepala Laboratorium Purusara segera meluncur ke
Siranda untuk mengecek kebenaran akan hal itu. Saat dalam perjalanan, tepatnya
di Jalan Pandaran, mobil yang ditumpangi dr.Karyadi dicegat oleh para tentara
Jepang. Aksi pencegatan dan penembakan yang dilakukan oleh tenatara Jepang itu
menewaskan dr.Karyadi.
Keesokan harinya, pimpinan Kidobutai menggerakkan
sekitar 1.000 tentara Jepang untuk melakukan penyerangan ke pusat Kota
Semarang. Sementara, kabar gugurnya dr Kariadi lantas menyulut kemarahan warga
Semarang.
Pasukan Kidobutai yang berjumlah sekitar 1000 orang
tiba-tiba melakukan serangan terhadap markas Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Mereka menyerang markas itu dari berbagai arah dengan melempar granat dan dengan
menggunakan senapan mesin. Pertempuran yang tidak seimbang membuat pemuda BKR
tidak mungkin dapat mempertahankan markasnya. Pada tanggal 17 Oktober 1945
tentara Jepang meminta gencatan senjata namun nyatanya justru mereka diam-diam
melakukan serangan kembali ke kampung-kampung.
Pada tanggal 19 Oktober pertempuran masih terjadi di
beberapa penjuru kota. Pertempuran ini berakhir ketika tentara Sekutu datang
dan mendarat di pelabuhan Semarang dengan kapal HMS Glenry sehingga bisa mempercepat
perdamaian antara rakyat atau pemuda Semarang dan tentara Jepang. Pertempuran
yang berlangsung selama lebih kurang lima hari ini menimbulkan 850 korban tentara
Jepang dan sekitar 2000 pihak Indonesia gugur ataupun luka-luka.
Monumen Tugu Muda dijadikan sebagai pusat peringatan
Pertempuran Lima Hari di Semarang. Bangunan bersejarah yang lain yaitu Bangunan
Lawang Sewu yang berdiri kokoh di seberangnya menjadi saksi kekejaman para
tentara Jepang terhadap pemuda-pemuda yang bekerja di gerbong-gerbong kereta api, mereka disiksa dan dibunuh di
dalam gedung itu.
Sumber: http://arpusda.jatengprov.go.id
Pertempuran 5 Hari di Semarang: Latar Belakang dan Jalannya Pertempuran
Reviewed by Rizqi Awan
on
23.54
Rating:
Tidak ada komentar: