Peristiwa Bandung Lautan Api sebuah Perjuangan dalam Mempertahankan Kemerdekaan
Beberapa bulan pasca kemerdekaan, kondisi
pemerintahan, keamanan dan ketentraman bangsa Indonesia saat itu belum
benar-benar stabil. Rakyat Indonesia masih disibukkan dengan konflik-konflik
pertempuran, salah satunya pertempuran yang terjadi di Bandung yang kita kenal
saat ini sebagai Peristiwa Bandung Lautan Api yang salah satu dibuat dan
dikenang menjadi sebuah lagu perjuangan.
Bandung Lautan Api merupakan sebutan untuk peristiwa
terbakarnya Kota Bandung oleh para pejuang RI. Pembakaran ini sengaja dilakukan
sebagai bentuk perlawanan rakyat Bandung atas ultimatum Sekutu yang
memerintahkan kepada Rakyat Bandung untuk mengosongkan pusat-pusat kegiatan di
Bandung.
Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi pada bulan
Maret tahun 1946. Peristiwa ini melibatkan 200.000 masyarakat Bandung dan
selama kurun waktu 7 jam mereka melakukan pembakaran sebelum akhirnya pergi
meninggalkan Bandung.
(Tugu Peringatan Bandung Lautan Api di Ciateul, Bandung)
Latar
Belakang
Kejadian ini diawali dengan datangnya pasukan Sekutu
dibawah pimpinan Mac Donald pada 12 Oktober 1945. Sejak awal rakyat Bandung
sudah mencurigai tujuan kedatangan Sekutu yang akan kembali menguasai RI
khususnya Bandung. Sekutu meminta seluruh persenjataan milik rakyat, kecuali
TKR dan Polisi diserahkan kepada Sekutu.
Penyebab Bandung Lautan Api:
1. Perundingan antara wakil RI dengan Sekutu, di
mana Bandung dibagi menjadi 2 bagian, sektor utara dan sleatan
2. Keinginan Sekutu yang menuntut pengosongan sejauh
11 km dari Bandung Utara paling lambat sampai 29 November 1945
Jalannya
Peristiwa
Kondisi Bandung semakin memanas saat para interniran
Belanda dibebaskan dari kamp tahanannya dan saat itu pula mereka mulai
melakukan tindakan-tindakan yang mengacaukan keamanan. Akibatnya bentrokan
antara TKR dengan Sekutu tidak dapat dihindari. Tanggal 24 November 1945, TKR
serta sebagian badan perjuangan rakyat Indonesia lainnya melancarkan serangan
pada para Sekutu di wilayah Bandung bagian Utara. Hotel Preanger dan Hotel
Homan yang dipakai musuhpun tak luput dari penyerangan para pejuang.
Beberapa hari kemudian MacDOnald menyampaikan
ultimatumnya kepada Gubernur Jawa Barat agar segera mengosongkan wilayah
Bandung Utara. Ultimatum tersebut selambat-lambatnya pukul 12.00 tanggal 29
November 1945. Dengan adanya ultimatum tersebut, Sekutu membagi Kota Bandung Utara
menjadi wilayah kekuasaan mereka sementara Bandung Selatan dikuasai oleh RI. Rakyat
Indonesia khususnya rakyat Bandung tidak menghiraukan ultimatum tersebut justru
mereka mendirikan pos-pos gerilya diberbagai tempat.
Selama bulan Desember terjadi beberapa pertempuran
diberbagai tempat antara lain, Sukajadi, Cihaurgeulis dan Pasir Kaliki. Sekutu
berusaha membebaskan para interniran di Ciater dan berusaha merebut Balai Besar
Kereta Api. Sekutu juga terlibat pertempuran di Lengkong Besar. Selama
pertempuran berlangsung, banyak serdadu India yang membelot dan mendukung RI,
seperti Kapten Mirza.
Serangan-serangan sporadis dari rakyat Indonesia dan
kegagalan mencari penyelesaian di tingkat daerah membuat Sekutu semakin
terdesak. Pada tanggal 23 Maret 1946, mereka menyampaikan ultimatum kepada PM
Syahrir agar selambat-lambatnya pada
pukul 24.00 tanggal 24 Maret 1946 pasukan Indonesia sudah meninggalkan Bandung.
Menanggapi ultimatum tersebut juga, Syahrir
mengamanatkan kepada Syafruddin Prawiranegara dan Mayjen Didi Kartasasmita
untuk berada di Bandung. Baik Mayjen A.H. Nasution maupun aparat pemerintah
menolak ultimatum tersebut sebab sangat mustahil memindahkan ribuan pasukan
dalam waktu singkat. Mereka kemudian menemui Hawthorn untuk meminta agar batas
ultimatum diperpanjang. Sambil menunggu kesepakatan itu, Sekutu terus
menyebarkan pamflet-pamflet tentang berita tersebut.
Tanggal 23 Maret 1946, Nasution, Didi Kartasasmita
dan Syafruddin menemui PM Syahrir. Ketika bertemu Syahrir berpendapat bahwa
TRI belum mampu menandingi kekuatan
pasukan Sekutu. Esok harinya, Nasution kembali ke Bandung untuk melakukan negosiasi
terkait ultimatum Sekutu itu, namun pihak Sekutu menolak negosiasi tersebut.
Melalui pertemuan dan perundingan yang diadakan
Nasution dengan para komandan TRI, para pemimpin laskar dan aparat pemerintahan
dicapai kesepakatan untuk membumihanguskan kota Bandung sebelum kota tersebut
ditinggalkan. Gedung pertama yang diledakkkan adalah Bank Rakyat, disusul
dengan pembakaran tempat-tempat seperti Banceuy, Braga, Cicada, Tegalega.
Peristiwa pembumihangusan ini terjadi pada tanggal 24 Maret 1946.
Tonton video singkatnya ya
Sumber:
Djanoed Poesponegoro,
Marwati dan Nugroho Notosusanto. 2008. Sejarah Nasional
Indonesia VI. Jakarta : Balai Pustaka. Disadur dari http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/peristiwa-bandung-lautan-api/
Peristiwa Bandung Lautan Api sebuah Perjuangan dalam Mempertahankan Kemerdekaan
Reviewed by Rizqi Awan
on
23.03
Rating:
Tidak ada komentar: