Begini Sistem Pendidikan pada Masa Hindu-Buddha

Sistem Pendidikan pada Masa Hindu-Buddha


Pada abad ke-8 M, di kerajaan Mataram Kuno di salah satu tembok Candi Borobudur, terlihat suatu lukisan di atas batu yang menggambarkan sekolah, seperti halnya yang berlaku pada saat ini. Pendopo besar dan di tengah-tengah pendopo tampak terlihat adanya seorang Brahma sedang di kanan kirinya  dan di depannya murid-murid membentuk sebuah lingkaran. Para siswa memegang buku terlihat sedang menerima pelajaran.



Buku apa yang sedang dibaca, tidak dapat diketahui secara pasti. Sistem yang dipakai pada masa Hindu-Buddha adalah sistem asrama. Siswa-siswa belajar dengan seorang guru dalam suatu rumah. Para pendidik saat itu tidak menerima gaji namun hidupnya terjamin oleh para siswanya yang pada waktu-waktu tertentu memberikan apa yang diperlukan guru untuk kehidupannya.

Para siswa bekerja disamping belajar sehingga mereka dapat menjamin kehidupan gurunya. Buku pelajaran yang dipegang oleh para siswa tersusun dari rangkaian daun lontar, seperti yang bisa kita lihat di museum-museum. Adanya bukti tersebut mengartikan bahwa bangsa kita pada waktu itu telah pandai membaca bahasa Sanksekerta atau bahasa Kawi. Adapun huruf yang dipakai yaitu huruf Jawa.
Saat itu para pelajar sering disebut sebagai cantrik, djedjangan dan putut. Dasar-dasar pendidikan dan pengajaran adalah agama Buddha atau Brahma. 

Perkembangan pendidikan dan pengajaran di Mataram Lama ini banyak dikemukakan dari berita-berita Tiongkok. Selain pelajaran agama Buddha mungkin sekali para siswa mempelajari kepustakaan Hindu, seperti Mahabarata dan Ramayana. Hal ini bisa diidentifikasi dengan keberadaan Candi Prambanan yang menceritakan Sri Rahma secara lengkap.

Pendidikan pada masa Hindu-Buddha mengutamakan soal budi pekerti dan kesusilaan. Di bawah pemerintahan Dinasti Sanjaya mengalami kemakmuran yang tinggi. Tidak terjadi tindakan kriminal, misalnya sebuah kantong yang berisi uang yang terletak di tepi jalan selama berbulan-bulan tidak diambil orang. Disiplin dan moral tersebut nampaknya begitu mendalam dalam sanubari rakyat Mataram.

Tempat pendidikan pada masa Hindu-Buddha sering disebut dengan pacatrikan ataupun padepokan. Padepokan merupakan tempat menggembleng, melatih kanuragan, memanah, bela diri, melatih ilmu pemerintahan, melatih ilmu kebudayaaan, kesenian dan bermasyarakat dan mengatur pola hubungan manusia dengan alam sekitarnya.



Padepokan didirikan oleh kerajaan yang tujuannya untuk mempersiapkan para kader kerajaan yang kelak ikut dalam birokrasi pemerintahan kerajaan. Setiap padepokan memiliki kekhususan ilmu yang diajarkan, ada padepokan khusus untuk bela diri, kesusastraan, pemerintahan atau kadang mencakup semuanya. Masyarakat saat itu menitipkan anak-anaknya untuk dididik di padepokan tersebut.

Pendidikan pada Masa Hindu-Buddha diarahkan pada kesempurnaan pribadi (terutama lapisan atas) dalam hal agama, kekebalan dan kekuatan fisik, keterampilan memainkan senjata dan menunggang kuda. Sedangkan bagi rakyat jelata atau rkayat lapisan bawah, relatif belum mengenyam pendidikan. 



Sumber:
Rifa'i, M. (2016). Sejarah Pendidikan Nasional dari Masa Klasik hingga Modern. Jogjakarta:Ar-                  Ruuz Media
Begini Sistem Pendidikan pada Masa Hindu-Buddha Begini Sistem Pendidikan pada Masa Hindu-Buddha Reviewed by Rizqi Awan on 03.07 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.