Letak Geografis, Etnografi, dan Sistem Perekonomian Negara Tiongkok di Masa Lalu

Letak Geografis, Etnografi, dan Sistem Perekonomian Negara Tiongkok di Masa Lalu

A. Letak Geografis Tiongkok
            Tiongkok atau yang kita kenal dengan sebutan China memiliki letak wilayah yang sangat luas dengan kurang lebih sekitar 9.597.000 km2


(Letak Negara Tiongkok/China dengan Negara-negara lainnya)

Dilihat dari peta tersebut, kita dapat menggambarkan letak geografis China sebagai berikut:
1. Di sebelah Barat     : China berbatasan dengan Pegunungan Himalaya dan Asia Tengah
                                      (India, Nepal dll)
2. Di sebelah Utara    : China berbatasan dengan Mongolia
3. Di sebelah Timur   : China berbatasan dengan Korea Utara, Korea Selatan, dan Jepang
4. Di sebelah Selatan  : China berbatasan dengan Asia Tenggara

Dengan memiliki wilayah yang sangat luas, maka kondisi alam dari negara China/Tiongkok tentu akan mengalami perbedaan pula, hal ini sama halnya seperti negara Indonesia yang memiliki berbagai perbedaan alam. 

1. Di sebelah Utara    : Terdapat benteng-benteng alam, seperti Stepa (Padang rumput), wilayahnya datar, curah hujan rendah dan akibatnya tanah di daerah ini kurang subur
2. Di sebelah Selatan  : Terdapat banyak pegunungan akibatnya volume hujan di daerah ini tinggi dan tanah di daerah ini pun lebih subur.

China termasuk ke dalam iklim Subtropis, Mengapa? Karena jika dilihat dari letak geografisnya daratan Cina sebagian besar berhadapan dengan Samudra Pasifik.  

China juga memiliki sungai dengan aliran air yang begitu besar, sungai tersebut bernama Sungai Kuning/Hwang Ho. Sungai Kuning ini menjadi pusat peradaban rakyat China baik pada masa ribuan tahun SM bahkan sampai masa kini. Semua peradaban di dunia terbentuk oleh air (hydrolic civilization), karena air merupakan sumber kehidupan. 

(Sungai Kuning/Hwang Ho di China)

B. Etnografi
Negeri China memiliki aneka ragam etnis/suku yang berasal dari berbagai rumpun. Seperti, etnis Uigur, Tibet, Mongol, Manchu dan masih banyak etnis lainnya. Yang terbesar jumlahnya saat ini yaitu, suku Han. Bangsa Tionghoa/China sering menyebut dirinya sebagai orang Han atau Tang.

Saat ini keberadaan orang Han tidak hanya tinggal di China saja akan tetapi sudah menyebar ke berbagai negara, seperti Vietnam, Myanmar, Malaysia, Singapura, Indonesia bahkan Eropa. Mereka yang bertempat tinggal di negara lain biasa disebut dengan Tionghoa perantauan (Hokkian: Hoakiauw).
           
Keberagaman etnis yang ada di Tiongkok merupakan sisa-sisa perjalanan sejarah yang terjadi bersamaan dengan perluasan budaya dan bangsa Tionghoa. Mereka sudah hidup di perbatasan China sejak ribuan tahun yang lalu. Mereka yang sampai saat ini tinggal di Tiongkok menjalin interaksi dan akulturasi antarbudaya satu sama lain salah satunya melalui perkawinan. Tidak heran, saat ini sulit untuk membedakan mana orang Han yang asli dan mana yang bukan. 

(Hanfu: Busana tradisional bangsa Han)

C. Sistem Perekonomian dan Budaya
Letak geografis berhubungan dengan sistem perekonomian masyarakatnya. Penduduk Tiongkok sebelah Selatan yang dialiri oleh sungai-sungai menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian. Penduduk daerah Utara yang dikelilingi oleh padang rumput hidup dari peternakan. Sementara penduduk dataran tinggi Himalaya meggantungkan hidupnya baik dari pertanian maupun peternakan.   
Masyarakat China bagian Selatan sudah lama mengembangkan teknik pertanian dengan cara yang maju, dimana jenis pertaniannya dibedakan menjadi pertanian ladang kering (huma) dan pertanian basah.  Penduduk China didaerah ini hidup menetap (sedenter), dalam kegiatan bercocok tanam mereka sudah mengenal sistem penanggalan sehingga mereka tahu kapan saat yang tepat untuk menanam dan memanen hasil pertaniannya itu.

Masyarakat China bagian Utara merupakan penduduk yang berpindah dari satu temat ke tempat yang lain (nomaden). Ciri penduduk dibagian ini mereka menggunakan tenda yang dipasang dan dibongkar (jurten). Masyarakat hidup dari peternakan dan perburuan. Hewan-hewan yang diternakkan, misalnya sapi, domba, dan kuda. Karena mereka hidup nomaden mereka pandai membuat busur, memanah, dan menuggangi kuda.

Masyarakat penghuni dataran tinggi Himalaya hidup dari hasil peternakan dan pertanian. Hewan yang diternakkan sama seperti penduduk China bagian Utara. Hewan ternak tersebut diberi kandang untuk melindungi dari hawa dingin yang menyengat. Selain itu, penduduk dataran tinggi Himalaya membagi lapangan pekerjaan menjadi tiga: peternak, petani atau kedua-dua nya bergantung dengan tempat mereka tinggal (dataran tinggi, pegunungan, atau lembah). 




Sumber:

Taniputera, I. (2009). History of China. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Letak Geografis, Etnografi, dan Sistem Perekonomian Negara Tiongkok di Masa Lalu Letak Geografis, Etnografi, dan Sistem Perekonomian Negara Tiongkok di Masa Lalu Reviewed by Rizqi Awan on 23.21 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.