Kerajan Perlak sebagai Kerajaan Islam Pertama di Indonesia

Kerajan Perlak sebagai Kerajaan Islam Pertama di Nusantara

Kerajaan Perlak diperkirakan berdiri sejak akhir abad ke-12 M. Kitab Negarakertagama menyebut kerajaan ini dengan nama “Parlak”. Dalam catatan Marco Polo, Kerajaan Perlak disebut sebagai Negeri Ferlec ketika ia berlabuh pada tahun 1292.

Pendiri kerajaan Perlak bernama Sayid Abdul Azis, ia merupakan keturunan Arab. Sayid Abdul Azis atau yang biasa disebut dengan Sultan Alaidin Syah mulai memerintah di Perlak pada 1161-1186. Sebelumnya Perlak dikuasai oleh raja pribumi yang bergelar meurah atau marah yang berarti raja. Sultan Alaidin Syah adalah peranakan Arab-Indonesia, keturunan Sayid dari Arab dan putri Marah dari Perlak. Garis genealogis Sultan Alaidin Syah yang berasal dari Arab dimaksudkan untuk memantabkan kedudukannya sebagai Sultan yang beragama Islam.

Kesultanan Perlak mampu bertahan selama satu abad lebih lamanya dengan memiliki delapan generasi. Kerajaan Perlak mulai mundur ketika Kerajaan Samudra Pasai mulai eksis sebagai kerajaan/negara Islam yang lebih besar dan jaya.

Kemunduran Perlak disebabkan adanya perebutan kekuasaan anara Dinasti Sayid dan Dinasti Marah. Perebutan kekuasaan ini dilatar belakangi oleh karena kedua belah pihak ingin menguasai hasil perdagangan lada. Perebutan kekuasaan ini mulai terjadi ketika masa pemerintahan Sultan Alaiddin Mughayat Syah dari 1236-1239. Dalam perebutan kekuasaan tersebut Dinasti Sayyid mengalami kekalahan. Maka sejak 1239 pemerintahan Kesultanan Perlak dipegang oleh Sultan Mahdum Alaiddin Abdul Kadir Syah yang berasal dari dinasti Marah (pribumi). Namun kekuasaan Sultan Mahdum direbut oleh seorang ulama yang bernama Malik Abdul Kadir, mertua dari dinasti Marah. Kekuasaan atas Kesultanan Perlak pun diwariskan kepada putranya yang bernama Abdul Malik Syah.

Pada masa pemerintahan Sultan Abdul Malik Syah ini juga kembali terjadi perebutan kekausaan antara dinasti Sayid dan dinasti Marah. Akibatnya pecahlan Kesultanan Perlak menjadi dua, yaitu Perlak Baroh (Selatan) dan Perlak Tunong (Utara). Perlak Baroh dikuasai oleh Sultan Alaiddin Mahmud Syah, dari keturunan dinasti Marah dan Perlak Tunong dikuasi oleh Dinasti Sayid yang bernama Sultan Mahdum Alaiddin Malik Ibrahim Syah. 

Sepeninggal Sultan Alaiddin Mahmud Syah kedua kesultanan tersebut dipersatukan kembali dibawah pimpinan Sultan Alaiddin Malik Ibrahim Syah. Namun sebagai akibat perebutan kekuasaan yang berkepanjangan antara dinasti Marah dan Sayid maka kemunduran Kerajaan Perlak tidak dapat dihindarkan lagi. Pada abad ke-13 M, Kesultanan Perlak tidak lagi memegang peranan penting dalam sejarah kerajaan-kerajaan Islam di pantai timur Sumatra. Dalam perebutan kekuasaan itu Dinasti Marah banyak menderita kekalahan. Banyak diantaranya harus menyingkir ke tempat lain dan mendirikan perkampungan dan pemukiman baru seperti di Sarah Raja, Serbajadi, Lukop, Biang Keujeren dan sebagainya.

Raja-raja yang memerintah di Kerajaan Perlak:
1. Sultan Alaiddin Syah (1161-1186 M)
2. Sultan Alaiddin Abdurahim Syah (1186-1210)
3. Sultan Alaiddin Sayid Abbas Syah (1210-1236)
4. Sultan Alaiddin Mughayat Syah (1236-1239)
5. Sultan Mahdum Alaiddin Abdulkadir Syah (1239-1243)
6. Sultan Mahdum Alaiddin Muhammad Amin Syah (1243-1267)
7. Sultan Mahdum Abdul Malik Syah (1267-1275)
8. Sultan Aladdin Malik Ibrahim Syah (1280-1296)




Sumber:
Daliman. (2012). Isalmisasi dan Perkembangan Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
Yogyakarta: Ombak


Kerajan Perlak sebagai Kerajaan Islam Pertama di Indonesia Kerajan Perlak sebagai Kerajaan Islam Pertama di Indonesia Reviewed by Rizqi Awan on 00.11 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.