Sejarah Nabi Muhammad di Mekkah

Nabi Muhammad sebagai Pemimpin Agama  di Mekkah (Periode Mekkah)

Selama di Mekkah Nabi Muhammad berperan sebagai pemimpin agama. Arti kata ‘Pemimpin Agama’ berarti orang yang memberikan tuntunan untuk kebaikan umat beragama. Perkataan pemimpin agama dalam arti yang lain adalah orang yang memberikan petunjuk dan mengajarkan tentang persoalan-persoalan agama. Dua arti tersebut sesuai dengan peran Nabi Muhammad saw. ketika beliau untuk pertama kalinya menjadi pemimpin agama di Kota Mekkah,  yakni berperan sebagai seorang dai dan pendidik.

 Ketika berdakwah, menurut Syalabi (Suntiah dan Maslani, 2014. hlm. 38) dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dilakukan melalui 3 cara/fase, yaitu:

1. Menyeru Seorang-seorang/Kerabat

Setelah turun Surat Al-Mudatsir ayat 1-7, Nabi Muhammad mulai melakukan dakwah untuk menyebarkan ajaran agama Islam, namun awal pertama kali beliau berdakwah ditujukan kepada kerabat-kerabat terdekatnya. Beliau menyerukan ajaran agama Islam kepada keluarganya, seperti Siti Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar, Zaid bin Harisah serta Ummu Aiman. Berawal dari dakwah kepada keluarga terdekat yang kemudian dakwah Nabi dilanjutkan pula oleh Abu Bakar maka mulai banyak yang menganut agama Islam hasil dari dakwah Abu Bakar, seperti Usman bin Affan, Zuber bin Awwam, Abdurahman bin Auf, Saad bin Abi Waqqash, Ubaidilllah ibnul Jarrah dan al-Arqam ibnul Arqam. Pada seruan yang pertama ini, orang-orang yang memeluk agama Islam lebih dahulu disebut sebagai Assabiqunal al-Awwalun.

2. Berdakwah kepada Bani Abdul Muthalib        

Seruan Nabi disambut baik dan diterima oleh sebagian Bani Abdul Muthalib, namun sebagian yang lain menolak seruan dari Nabi serta kerabatnya,seperti Abu Lahab dan istrinya.

3. Berdakwah kepada seluruh Umat Manusia

Setelah berdakwah kepada Bani Abdul Mutholib, Nabi Muhammad meyeru kepada segenap lapisan manusia, baik golongan bangsawan ataupun hamba sahaya, kaum kerabat ataupun yang lainnya untuk memeluk agama Islam secara terang-terangan. 

Ketika Nabi mulai dan telah menyiarkan agama Islam secara terang-terangan, pihak kaum Quraisy mencoba menentang dan mengancam akan membunuh Nabi dan para pengikutnya dengan cara apapun. Adapun beberapa sebab yang melatar belakangi sikap kaum Quraisy menentang agama Islam dan Nabi Muhamman dikarenakan mereka (kaum Quraisy) mengira bahwa tunduk kepada agama yang dibawa Nabi Muhammad berarti tunduk kepada Bani Abdul Mutholib. Nabi Muhammad dalam menyampaikan ajaran agama Islam menyerukan persamaan hak antara kaum bangsawan dan hamba sahaya, tetapi budaya orang Arab saat itu tidak mengakui adanya persamaan hak diantara dua golongan tersebut. 

Ketika berada di Mekkah, Nabi Muhammad hanya memiliki peran sebagai pemimpin agama belum memiliki peran sebagai pemimpin negara atau pemimpin yang memiliki peran dalam bidang politik. Beberapa alasannya diantaranya sebagai berikut:

1. Ketika periode Mekkah umat Islam belum menjadi masyarakat yang teratur. Kondisi mereka sangat lemah dan selalu mendapat ancaman serta tindakan kekerasan dari para kaum Quraisy

2. Ayat-ayat Al-Quran masih diturunkan secara tahap demi tahap dan ayat-ayat Al-Quran yang diturunkan di Mekkah saat itu belum berkaitan dengan kehidupan politik, negara, pemerintahan, perkawinan dan perdagangan. Ayat-ayat Al-Quran yang turun di Mekkah pada umumnya mengajarkan mengenai Ketuhanan, Alam Semesta dan Hari Kiamat.

3. Nabi Muhammad tidak mempunyai kekuatan ekonomi, hal ini dikarenakan kekuatan ekonomi masih dikuasai oleh kaum Quraisy.

4. Jumlah umat muslim yang masih sedikit.




Sumber:
Suntiah, R dan Maslani. (2014). Sejarah Peradaban Islam. Bandung:Interes Media 

Sejarah Nabi Muhammad di Mekkah Sejarah Nabi Muhammad di Mekkah Reviewed by Rizqi Awan on 18.37 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.