Gejolak Revolusi Amerika: Latar belakang dan Jalannya Revolusi

Gejolak Revolusi Amerika

Sebelum tahun 1492,  Benua Amerika adalah sebuah wilayah luas yang dihuni oleh kelompok penduduk yang berkulit merah, berambut hitam lurus dan berperawakan tegak yang biasa kita kenal sebagai suku Indian. Mereka hidup dalam dalam kelompok suku dan beberapa diantaranya berhasil mendirikan sebuah peradaban yang amat agung, misalnya Suku Maya, Aztec dan Suku Inca.

Setelah Columbus tiba di Kepulauan Bahama, Cuba dan Santo Domingo pada tahun 1492, Amerika menjadi sasaran penajajahan bangsa-bangsa Eropa seperti Portugal, Spanyol, Inggris, Belanda Jerman, Perancis dan Italia. Yang pada akhirnya Portugal dan Spanyol banyak melakukan aneksasi di wilayah Amerika Selatan yang sekarang disebut sebagai Amerika Latin. Sementara Inggris, Perancis, Jerman dan Belanda berebut untuk mendapatkan wilayah Amerika Tengah.
Amerika Tengah bagian utara pada akhirnya berhasil dikuasai  oleh Inggris yang awalnya sempat berseteru dengan Belanda dan Perancis. Pada tahun 1674, Inggris berhasil menguasai Nieu Amsterdam (daerah yang dulu dikuasai Belanda di Amerika Utara) dan mengganti namanya menjadi New York. Inggris juga berhasil mengalahkan dan memaksa Perancis untuk keluar dari Amerika pada tahun 1763.

Latar belakang Revolusi Amerika
Pada dasarnya sebagian besar rakyat Amerika berasal dari wilayah Inggris. Mereka merasa menjadi bagian dari Kerajaan Inggris Raya di seberang lautan (kolonial Inggris). Namun dalam perkembangannya sering timbul bentrokan antara penduduk koloni dengan Inggris yang bahkan mengarah pada terjadinya perang. Penduduk daerah koloni yang tinggal di Amerika merasa di “anak tirikan” oleh pemerintah/kerajaan Inggris.

a. Paham kebebasan Agama dan Politik
Sejak Henry Tudor VII memerintah, Inggris menyatakan diri sebagai Negara penganut Anglikan. Sebagai akibat tersebut pemerintah banyak melakukan pengejaran terhadap penganut agama diluar Anglikan. Perlakuan tidak adil tersebut menyebabkan banyak penganut agama Puritan dan Presbyterian pergi ke benua baru untuk mendapatkan kebebasan beragama. Disamping masalah agama, para imigran yang datang ke Amerika pada umumya juga mendapat tekanan, social dan ekonomi.

b. Paham kebebasan Perdagangan
Sejak pemerintah mengeluarkan kebijakan terhadap orang-orang koloni (para imigran) bahwa mereka hanya boleh membeli barang dagangan dari Inggris dan menjual hasil perkebunannya kepada pemerintah Inggris. Rakyat mulai memberontak, sekalipun nenek moyang mereka orang Inggris namun dalam hal perdagangan mereka menginginkan kebebasan.

c. Pajak yang menekan Rakyat
Perang 7 tahun antara Inggris dan Perancis (1756-1763) memakan biaya yang cukup besar dan memerlukan tenaga yang tidak sedikit jumlahnya. Akibat perang tersebut, Inggris mengalami banyak kerugian. Guna menutup kerugian tersebut Inggris memberlakukan pajak yang berat, dengan ketentuan yang dituangkan dalam Revenue Act dan Billeting Act 1764. 

Kebijakan Inggris yang mengeluarkan pemberlakuan tersebut banyak ditentang oleh para imigran. Mereka memiliki semboyan “No Taxation Without Representation” yang berart tidak ada pajak tanpa perwakilan. Artinya rakyat menginnginkan bahwa mereka juga berhak menentukan kebijakan yang akan berlaku di Amerika melalui parlemen Inggris.

Meletusnya Revolusi Amerika                       
a. The Boston Tea Party
Pada awalnya Inggris mengirim teh ke Amerika dan menuntut penduduk membayar pajak. Hal tersebut sering ditentang rakyat koloni, karena dianggap bertentangan dengan semangat kebebasan dalam perdagangan. Masyarakat koloni menyamar sebagai suku Indian Mohawk dan melemparkan teh tersebut ke laut, ketika kapal Inggris berlabuh di Teluk Boston pada tahun 1773 peristiwa ini lantas menyulut kemarahan Inggris sehingga terjadi pengejaran dan penyerangan penduduk Boston. Inggris bertekad untuk menundukan Massachusets. Ketiga belas koloni tersebut kemudian mengadakan Kongres Kontinental untuk menghadapi Inggris.



Dalam kongres tersebut diputuskan untuk mengadakan tuntutan kebijakan agar terjadi pemulihan hubungan baik antara pihak koloni dengan negeri induk. Namun, permintaan tersebut ditolak Inggris, hal tersebut meyakinkan pihak koloni bahwa jalan damai untuk menuntut haknya sebagai orang Inggris tidak mungkin tercapai. Tahun 1775 diadakan Kongres Kontinental II di Philadelphia yang menghasilkan kesepakatan 13 Negara bagian sepakat untuk memerdekakan diri.

b. Ketika Revolusi terjadi
Pada awalnya perang yang dilakukan rakyat koloni hanyalah merupakan upaya untuk menentang kebijakan Inggris yang memeprlakukan mereka semena-mena. Namun pada perkembangannya, mereka tergerak untuk mendapatkan kebebasan dan kemerdekaan. Melalui tulisan yang berjudul Common Sense (Pikiran Sehat) pada tahun 1776, Thomas Paine berusaha menyadarkan rakyat Amerika yang berjuang untuk melawan Inggris untuk mencapai kemerdekaan.

Tulisan Thomas Paine menyadarkan rakyat Amerika untuk menuntut kebebasan sebagai orang Amerika. Tanggal 4 Juli 1776, dikumandangkan Declaration of Independence sebagai upaya memisahkan diri dari negeri induk, Inggris. Naskah kemerdekaan Amerika Serikat disusun oleh lima tokoh, yaitu Thomas Jefferson, Benjamin Franklin, Robert Livingstone dan John Adam dan 13 negara bagian menandatangani deklarasi tersebut. Hari penandatangan tersebut menjadi tonggak kemerdekaan Amerika. Setelah itu kongres menyepakati adanya Article of Confederation sehingga terbentuk United States of Amerika (USA). 

Dikeluarkannya pernyataan kemerdekaan Amerika bukanlah berarti perjuangan Amerika usai. Revolusi Amerika masih terus berkobar, perjuangan rakyat Amerika terhadap Inggris ditempuh melalui 2 jalur, jalur konfrotasi dan diplomasi. Jalur konfrontasi dipimpin oleh George Washington dan Jalur diplomasi dipimpin oleh Benjamin Franklin.

Revolusi Amerika berpengaruh besar terhadap Revolusi Perancis. Pengaruh tersebut antara lain:

1. Hak Asasi Manusia (Human Right)
Dalam Declaration of Indepence disebutkan bahwa orang diciptakan sama dan Tuhan telah menganugerahkan hak yang tidak dapat dipisahkan, diantaranya hak hidup kebebasan dan hak meraih kebahagiaan.

2. Human Right yang dimasukkan dalam UUD tahun1778 menjadi Bill of Right
Human Right ini mempengaruhi Revolusi Perancis melalui peernyataan dewan nasional mengenai pernyataan Hak Asasi Manusia dan warga negara (Decalaration des Droits de’I home et du Citoyen).





Sumber:
Putra, AW. (2014). Revolusi Amerika. UNY diakses dari
eprints.uny.ac.id/18996/9/Lampiran%2010406241024.pdf
Gejolak Revolusi Amerika: Latar belakang dan Jalannya Revolusi Gejolak Revolusi Amerika: Latar belakang dan Jalannya Revolusi Reviewed by Rizqi Awan on 22.11 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.