Sejarah Nabi Muhammad SAW
Sejarah Nabi Muhammad Shallahu alaihi wassalam
Nabi Muhammad lahir di Arab pada abad ke VI Masehi.
Beliau hadir sebagai sumber pembawa harapan untuk kemaslahatan umat manusia.
Kehidupan Rasulullah telah dikaji sejak abad pertama Hijriah berupa biografi
Rasulullah karya putra sahabat Nabi, Zubair bin Awwam yang bernama Urwah bin
Zubair. Urwah bin Zubair merupakan seorang ulama ahli fiqih dan hadits. Ia
banyak menuturkan riwayat-riwayat dan sumber-sumber hadits tentang kehidupan
Rasulullah.
A.
Riwayat Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad lahir pada hari Senin tanggal 12
Rabi’ul Awal tahun gajah yang bertepatan dengan tanggal 20 April 570 M. Adapun
ada yang mengatakan tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW 571 M. Ayahnya bernama
Abdullah dan ibunya Aminah. Tahun kelahiran Nabi Muhammad dinamai tahun gajah
karena 50 hari sebelum kelahiran beliau datang Abrahah, gubernur kerajaan Habsy
(Ethiopia) di Yaman, beserta para pasukannya yang mengendarai gajah untuk
menghancurkan Ka’bah. Abrahah marah karena gereja besar yang dibangunnya di
Shan’a ibu kota Yaman, temboknya dilumuri kotoran oleh seseorang dari Bani
Kinanah. Abrahah mendirikan gereja tersebut karena melihat bangsa Arab setiap
tahun berbondong-bondong ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji sehingga ia
ingin mengalihkannya agar bangsa Arab menuju gereja. Namun, usaha Abrahah gagal
karena ia dan seluruh pasukannya dihancurkan oleh Allah Swt, dengan
mendatangkan burung ababil yang membawa batu dari neraka dan melempari mereka
sehingga terserang wabah penyakit yang mematikan.
Ayah Nabi Muhammad meninggal sebelum beliau
dilahirkan (3 bulan dalam kandungan). Beliau pertama kali diasuh oleh Halimah
dari kampung Bani Sa’ad selama empat tahun. Kemudian Nabi dan ibunya (Siti
Aminah) berziarah ke makam ayahnya dan mengunjungi paman-paman Nabi. Dalam
perjalanan pulang menuju Mekkah, ibunya meninggal dunia di Abwa, ketika Nabi
Muhammad berusia 6 tahun.
Tanggung jawab selanjutnya beralih kepada pamannya,
Abu Tholib. Ketika berusia 12 tahun Nabi Muhammad saw, beliau pertama kali ikut
dalam kafilah dagang ke Syiria (Syam) yang dipimpin oleh pamannya. Dalam
perjalanan tersebut, ia bertemu dengan pendeta Kristen bernama Buhaira. Pendeta
ini melihat tanda-tanda kenabian pada Nabi Muhammad sesuai dnegan petunjuk
sumber ajaran Kristen.
Waktu berusia 14 tahun, Nabi Muhammad saw ikut
terlibat dalam perang Fijar ke IV, antara suku Quraisy dan Kinanah di satu
pihak dengan suku Hawazin di pihak lain. Beliau memberikan anak panah kepada
paman-pamannya.
Jiwa kepemimpinan Nabi Muhammad saw telah nampak
sejak awal. Hal ini terbukti saat Nabi mampu menyelesaikan perselisihan
diantara suku-suku Quraisy mengenai pemindahan Hajarul Aswad.
Ketika Rasulullah berusia 40 tahun, 13 tahun Hijrah
tepatnya tanggal17 Ramadhan/6 Agustus 611 M, Allah mengutus Nabi Muhammad untuk
memberi kabar gembira dan peringatan kepada seluruh manusia. Saat Nabi berada
di Gua Hira datang malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu pertama, yaitu 5
ayat dari surat Al-Alaq, seperti yang dikisahkan oleh Asiyah r.a . . . “Wahai Muhammad, aku Jibril dan engkau utusan
Allah, Bacalah ! Rasulullah menjawab: apa yang akan saya baca? Maka Jibril
memeluk Nabi sampai tiga kali sehingga Nabi merasa letih” lalu dibacakanlah
surat Al-Alaq 1-5.
(Gua Hira merupakan tempat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu untuk pertama kalinya)
Setelah wahyu pertama datang, Jibril tidak muncul
lagi untuk beberapa lama. Sementara Nabi Muhammad menantikannya dan selalu
datang ke gua Hira. Dalam keadaan menanti itula turun wahyu yang membawa
perintah kepada Nabi untuk menyebarkan agama Islam (Q.S. Al-Mudatsir ayat 1-7).
Perintah ini dilanjutkan dengan perintah berikutnya yakni dakwah kepada
kerabat-kerabat dekat Nabi (Q.S. As-Syuara ayat 214), kemudian diperintahkan
berdakwah kepada seluruh umat manusia secara umum (Q.S. Al-Hijr ayat 94). Sejak
saat itu Rasulullah berdakwah kepada penduduk Mekkah secar terang-terangan
hingga mendapat perlawanan dan penyiksaan dari kaum Quraisy.
Masuknya dua tokoh Quraisy bernama Hamzah bin Abdul
Mutholib dan Umar bin Khottob menambah kekuatan dalam umat muslim saat itu. Sehingga
kemudian kaum Quraisy menjadi gusar dan melakukan pemboikotan terhadap Bani
Hasyim pada tahun ke-7 sampai tahun ke-10 kenabian Rasulullah. Penganiayaan dan
kesedihan Nabi dan pengikutnya makin menjadi-jadi setelah dua orang yang selalu
membantu Nabi, yaitu Abu Tholib dan Khadijah meninggal dunia. Nabi Muhammad telah
putus asa berurusan dengan kaum Quraisy dan beliau memutuskan untuk pergi ke Thaif.
Sekembalinya dari Thaif, pada malam ke-27 Rajab dari
tahun ke-10 kenabian terjadi peristiwa yang luar biasa yaitu peristiwa Isra Mi’raj.
Berita tentang peristiwa Isra Mi’raj menggemparkan masyarakat Mekkah sehingga
dijadikan bahan propaganda oleh orang-orang kafir untuk mendustakan Nabi.
Pada tahun kesebelas dari kenabian, di Mina Rasulullah
berjumpa dengan 6 orang dari suku Khazraj Yastrib yang datang ke Mekkah untuk
naik haji. Mereka menceritakan kehidupan di Yastrib yang selalu dicekam oleh
permusuhan antara kaum Aus dan Khazraj, mereka mengharapkan Nabi untuk
mendamaikan keduanya. Mereka kemudian mengadakan perjanjian untuk mendamaikan
keduanya yang melibatkan Rasulullah sebagai pihak penengah. Perjanjian ini
disebut dengan perjanjian Baiat Aqabah I. Adapun Baiat Aqabah II merupakan
pembaiatan Nabi untuk menjadi pemimpin di Yastrib (Madinah). Rasulullah
berhasil membangun masyarakt Islam dan meninggal di sana pada hari Senin
tanggal 12 Rabiul Awal 11 H/8 Juni 632 M dalam usia 63 tahun.
Selama hidupnya, Rasulullah membangun bahtera rumah
tangga dengan Khadijah binti Khuwailid selama 25 tahun, kemudian mendudua
selama 3 tahun. Rasulullah menikah kembali dengan Saudah binti Zam’ah yang
berusia 63 tahun (10 tahun lebih tua dari Rasul). Kemudian berturut-turut
menikahi Aisyah, Hafsah, Zainab binti Khuzaimah, Zainab binti Jahsyin, Ummu
Salamah, Ummu Habibah, Juwariyah, Shafiyah, Mariyah Qibtiyah dan Maimunah binti
al-Harits. Pernikahan Rasulullah banyak mengandung hikmah baik dalam sosial,
syariat Islam, pendidikan maupun politik.
Sumber:
Suntiah, R dan Maslani. (2014). Sejarah Peradaban Islam. Bandung:Interes Media
Sejarah Nabi Muhammad SAW
Reviewed by Rizqi Awan
on
17.16
Rating:
Tidak ada komentar: