Tragedi Sampit Berdarah
Tragedi Sampit Berdarah (konflik antara Madura dan Dayak)- Ketika membahas mengenai Tragedi Sampit, ingatan orang-orang
yang sudah pernah membaca dan mendengarnya akan tertuju pada peristiwa yang
mengerikan. Februari 2001 jadi masa paling mencekam sepanjang sejarah Sampit.
Di masa itu, Kalimantan Tengah itu berubah menjadi provinsi dengan banyaknya
pemandangan ngeri yang terlihat sejauh mata memandang. Rumah-rumah dibakar, listrik
mati total, Mayat bergelimpangan serta teriakan-teriakan keras untuk berperang.
Sungguh, ini adalah momen paling mengerikan saat itu dan jangan sampai terulang
kembali.
Lantas bagaimana peristiwa
itu bisa terjadi? Berikut adalah kronologi yang pernah terjadi di tanah
Kalimantan itu. Tidak bermaksud untuk menguak luka lama. Hanya saja, dengan
menceritakan ulang sejarah, maka kita bisa belajar banyak dari itu dan kemudian
tidak melakukan kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan para pendahulu.
Latar Belakang Tragedi Sampit
Ada banyak
kesimpang-siuran versi dari awal penyebab tragedi ini. Ada yang bilang ini
dipicu oleh orang Madura, tapi ada juga yang mengatakan kalau orang-orang Dayaklah
yang lebih dulu mencari gara-gara. Namun, setelah berputar-putar ke banyak
tulisan, bisa sedikit disimpulkan bagaimana sih
cerita kelam ini berawal.
Versi paling umum saat ini adalah sering munculnya gesekan antara dua etnis
ini (Madura dan Dayak) semenjak pemerintah membuka program transmigrasi.
Banyaknya orang-orang Madura yang berdatangan membawa dampak yang tidak bagus
bagi warga asli. Ekonomi mulai dikuasai pendatang dan membuat warga asli susah
untuk berkembang. Hingga akhirnya sedikit demi sedikit konflik pun terjadi.
Puncaknya
adalah aksi anarkisme saling balas serangan di antara keduanya di tahun 2001
itu. Banyak yang mengatakan jika kejadian ini diawali dari pembakaran
rumah-rumah milik warga Madura dan Dayak. Konflik akhirnya meluas dan meletus
seperti yang sering diceritakan orang-orang.
Banyak cerita-cerita tentang
konflik berdarah ini. Di mana ada yang bilang suasana Sampit saat itu
benar-benar seperti Jepang membantai orang-orang Tiongkok di masa sebelum
Perang Dunia II. Para etnis yang terbagi jadi dua kelompok ini saling menyerang
satu sama lain.
Begitu mengerikan dan
mencekamnya tragedi ini. Banyak mayat-mayat yang bergelimpangan di jalan, dan
biasanya sudah terpenggal kepalanya. Korbannya tidak hanya pria dewasa tapi
juga wanita dan anak-anak. Konflik ini
konon juga melibatkan suku-suku Dayak pedalaman yang turut ambil bagian dalam
peperangan yang sarat akan tujuan tersebut.
Konflik Sampit merupakan tragedi besar
dan bisa diaktakan tragedi konflik antarsuku terparah pada masa milenial dan terbesar
sepanjang sejarah Kalimantan. Maka tak heran kalau banyak yang mengatakan
korban dari tragedi ini sangat banyak. Sebenarnya tidak ada angka pasti yang
dibeberkan, namun yang jelas jumlahnya mencapai ratusan.
Buntut dari konflik ini adalah
ketidakharmonisan hubungan kedua etnis ini antara Dayak dan Madura, di samping pula
munculnya gelombang pengungsian besar orang Madura keluar dari Kalimantan,
khususnya Sampit. Untungnya, dampak dari konflik itu sekarang sudah sama sekali
sirna. Walaupun terkadang terdapat stereotype diantara kedua suku
tersebut.
Kesaktian
Dayak, sebuah kepercayaan dan mistis
Jika membayangkan situasi Sampit kala itu
memang sangat mengerikan sekali adanya, namun mungkin banyak juga yang merasa
penasaran. Terutama akan rumor yang mengatakan jika magisnya orang-orang Dayak
benar-benar terjadi sangat nyata kala itu.
Mulai dari Mandau yang terbang sendiri
dan mengincar kepala, sampai kemampuan mencium bau seseorang, menjadi sisi lain
konflik yang juga cukup sering jadi topik pembicaraan tentang tragedi Sampit.
Terlepas dari apa pun yang terjadi saat itu, kita sangat berharap agar kejadian
ini tidak terulang untuk kedua kalinya.
Tragedi Sampit memang membawa luka lama,
namun lewat kejadian ini kita bisa belajar. Konflik memang akan mudah terjadi
apalagi pemicunya adalah hal sensitif, seperti beda bahasa, adat-istiadat, dan
lain-lain yang sifatnya kultur (culture).
Ingat, bangsa kita dikagumi karena dikenal sangat ramah. Jangan sampai hal ini
hilang dan musnah. Mudah-mudahan pula tidak akan pernah ada etnis yang
berkonfrontasi seperti ini.
Tragedi Sampit Berdarah
Reviewed by Rizqi Awan
on
17.58
Rating:
Tidak ada komentar: